16 Daftar Istilah dalam Pasar Modal
Dokumen ini berisi daftar istilah penting yang sering digunakan dalam pasar modal Indonesia. Pemahaman terhadap istilah-istilah ini sangat penting bagi investor, analis, dan praktisi pasar modal.
16.1 Instrumen Pasar Modal
16.1.0.2 Obligasi (Bond)
Surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan, berisi janji dari pihak penerbit untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan.
16.2 Reksa Dana (Mutual Fund)
Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
16.2.0.1 Waran (Warrant)
Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 bulan atau lebih sejak efek dimaksudkan diterbitkan.
16.2.0.2 Right Issue
Hak memesan efek terlebih dahulu yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan perusahaan sebelum ditawarkan kepada pihak lain.
17 Pelaku Pasar Modal
17.0.0.1 Emiten
Perusahaan yang melakukan penawaran umum atau perusahaan publik yang menerbitkan efek.
17.0.0.2 Investor
Perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan investasi (pemodal).
17.0.0.3 Manajer Investasi (Investment Manager)
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.
17.0.0.4 Penjamin Emisi (Underwriter)
Pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.
17.0.0.5 Broker/Perusahaan Efek
Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara perdagangan efek, dan/atau manajer investasi.
17.0.0.6 Kustodian
Pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain.
18 Mekanisme Perdagangan
18.0.0.1 IPO (Initial Public Offering)
Penawaran saham perdana atau kegiatan yang dilakukan emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh undang-undang dan peraturan pelaksanaannya.
18.0.0.2 Lot
Satuan perdagangan saham di bursa efek. Di Indonesia, 1 lot = 100 saham.
18.0.0.3 Bid Price
Harga penawaran beli tertinggi yang diajukan oleh calon pembeli untuk suatu saham.
18.0.0.4 Offer Price (Ask Price)
Harga penawaran jual terendah yang diminta oleh penjual untuk suatu saham.
18.0.0.5 Trading Halt
Penghentian sementara perdagangan saham tertentu di bursa efek karena alasan tertentu, seperti menunggu pengumuman penting dari perusahaan.
18.0.0.6 Auto Reject
Mekanisme penolakan otomatis terhadap penawaran beli atau jual yang melebihi batas perubahan harga yang diperbolehkan dalam satu hari perdagangan.
19 Analisis dan Valuasi
19.0.0.1 Fundamental Analysis
Metode analisis yang menggunakan data keuangan dan ekonomi perusahaan untuk menilai nilai intrinsik saham.
19.0.0.2 Technical Analysis
Metode analisis yang menggunakan data historis harga dan volume perdagangan untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.
19.0.0.4 PER (Price Earning Ratio)
Rasio harga saham terhadap laba per saham. PER = Harga Saham / EPS.
19.0.0.5 PBV (Price to Book Value)
Rasio harga saham terhadap nilai buku per saham. PBV = Harga Saham / Nilai Buku per Saham.
19.0.0.6 DER (Debt to Equity Ratio)
Rasio yang mengukur seberapa besar utang perusahaan dibandingkan dengan ekuitasnya.
19.0.0.7 ROE (Return on Equity)
Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari ekuitas pemegang saham. ROE = Laba Bersih / Ekuitas × 100%.
19.0.0.8 Market Capitalization
Nilai pasar perusahaan yang dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang beredar.
20 Indeks Pasar
20.0.0.1 IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)
Indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
20.0.0.2 LQ45
Indeks yang terdiri dari 45 saham pilihan dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria.
20.0.0.3 IDX30
Indeks yang terdiri dari 30 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
20.0.0.4 Indeks Sektoral
Indeks yang mengukur kinerja saham-saham dalam sektor industri tertentu seperti perbankan, properti, pertambangan, dll.
21 Aksi Korporasi
21.0.0.1 Dividen
Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki.
21.0.0.2 Stock Split
Pemecahan nilai nominal saham menjadi nilai nominal yang lebih kecil dengan menambah jumlah saham yang beredar secara proporsional.
21.0.0.3 Reverse Stock
Penggabungan beberapa saham menjadi satu saham dengan nilai nominal yang lebih besar.
21.0.0.4 Buyback (Stock Repurchase)
Pembelian kembali saham perusahaan yang beredar di pasar oleh perusahaan itu sendiri.
21.0.0.5 Merger
Penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan.
21.0.0.6 Akuisisi
Pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset perusahaan lain.
22 Istilah Trading
22.0.0.1 Bull Market
Kondisi pasar di mana harga-harga saham cenderung naik dalam jangka waktu yang cukup lama.
22.0.0.2 Bear Market
Kondisi pasar di mana harga-harga saham cenderung turun dalam jangka waktu yang cukup lama.
22.0.0.3 Bullish
Sikap atau pandangan optimis terhadap prospek kenaikan harga saham.
22.0.0.4 Bearish
Sikap atau pandangan pesimis yang memperkirakan penurunan harga saham.
22.0.0.5 Volume
Jumlah saham yang diperdagangkan dalam periode waktu tertentu.
22.0.0.6 Volatilitas
Tingkat fluktuasi harga saham dalam periode tertentu. Semakin tinggi volatilitas, semakin tinggi risiko.
22.0.0.7 Support Level
Level harga di mana permintaan diprediksi cukup kuat untuk mencegah harga turun lebih lanjut.
22.0.0.8 Resistance Level
Level harga di mana tekanan jual diprediksi cukup kuat untuk mencegah harga naik lebih lanjut.
22.0.0.9 Averaging Down
Strategi membeli saham tambahan ketika harga turun untuk menurunkan rata-rata harga pembelian.
22.0.0.10 Cut Loss
Tindakan menjual saham dengan harga lebih rendah dari harga beli untuk membatasi kerugian.
23 Regulasi dan Pengawasan
23.0.0.1 OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
Lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan di sektor jasa keuangan, termasuk pasar modal di Indonesia.
23.0.0.2 BEI (Bursa Efek Indonesia)
Lembaga yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek.
23.0.0.3 KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia)
Lembaga yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain.
23.0.0.4 Prospektus
Dokumen tertulis yang memuat informasi lengkap mengenai penawaran umum yang wajib disampaikan kepada masyarakat.
23.0.0.5 Keterbukaan Informasi (Disclosure)
Kewajiban emiten atau perusahaan publik untuk menyampaikan informasi material dan relevan kepada publik.
24 Istilah Lainnya
24.0.0.1 Portfolio
Kumpulan investasi yang dimiliki oleh individu atau institusi.
24.0.0.2 Diversifikasi
Strategi investasi dengan menyebarkan dana ke berbagai jenis aset atau instrumen untuk mengurangi risiko.
24.0.0.3 Likuiditas
Kemudahan suatu aset untuk dikonversi menjadi uang tunai tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan.
24.0.0.4 Blue Chip
Saham dari perusahaan besar, mapan, dan memiliki reputasi baik dengan kinerja keuangan yang stabil.
24.0.0.5 Yield
Tingkat pengembalian investasi yang dinyatakan dalam persentase.
24.0.0.6 Capital Gain
Keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli saham.
24.0.0.7 Capital Loss
Kerugian yang terjadi karena harga jual lebih rendah dari harga beli.
24.0.0.8 Margin Trading
Fasilitas pembiayaan dari perusahaan sekuritas kepada nasabah untuk membeli efek dengan jaminan uang tunai atau efek.
24.0.0.9 Short Selling
Menjual saham yang belum dimiliki dengan harapan membeli kembali di harga yang lebih rendah.
Dokumen ini disusun sebagai panduan umum. Untuk informasi lebih detail, silakan merujuk pada peraturan dan panduan resmi dari OJK dan BEI.