14  Pola Pergerakan Harga

Pola Pergerakan Harga sebuah Saham

Author

Andi Hermanto

14.1 Apa itu Chart?

Chart adalah representasi visual dari data harga atau nilai suatu aset selama periode waktu tertentu. Dalam konteks pasar modal atau trading, chart digunakan untuk memantau dan menganalisis pergerakan harga saham, mata uang, komoditas, atau instrumen keuangan lainnya.

Tujuan utama chart adalah:

  1. Menyajikan data secara visual
    Dengan chart, investor atau trader bisa dengan cepat melihat pola pergerakan harga tanpa harus membaca daftar angka panjang.

  2. Mengidentifikasi tren dan pola
    Chart membantu mengenali tren naik (uptrend), tren turun (downtrend), dan tren datar (sideways), serta pola teknikal yang bisa menjadi sinyal beli atau jual.

  3. Membantu pengambilan keputusan trading
    Dengan memvisualisasikan harga, volume, dan indikator tambahan, chart menjadi alat utama dalam strategi trading dan analisis teknikal.

14.1.1 Jenis Chart yang Umum Digunakan

  • Line Chart: Menampilkan harga penutupan dari setiap periode sebagai titik yang dihubungkan garis. Sederhana dan mudah dibaca.

  • Bar Chart: Menampilkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah dalam bentuk batang vertikal. Memberikan informasi lebih lengkap dibanding line chart.

  • Candlestick Chart: Mirip bar chart tetapi menggunakan bentuk lilin, lebih populer karena visualisasi yang jelas dan mudah mengenali pola harga.

Note

Dengan memahami chart, seorang trader dapat menginterpretasikan pergerakan pasar dan mengambil keputusan investasi secara lebih terinformasi.

14.2 Konstruksi Chart

Konstruksi chart menjelaskan bagaimana data harga dikonversi menjadi bentuk visual yang mudah dianalisis. Setiap chart dibangun dari beberapa elemen penting, terutama harga dan waktu.

14.3 Elemen Dasar dalam Chart

  1. Harga
    Biasanya terdiri dari empat komponen utama:
    • Harga Pembukaan (Open): Harga pada awal periode.
    • Harga Tertinggi (High): Harga tertinggi yang dicapai selama periode tersebut.
    • Harga Terendah (Low): Harga terendah yang dicapai selama periode tersebut.
    • Harga Penutupan (Close): Harga pada akhir periode.
  2. Timeframe (Periode Waktu)
    Chart dibagi menjadi interval waktu tertentu, misalnya:
    • Intraday: 1 menit, 5 menit, 15 menit, dll.
    • Harian: 1 hari per candle/bar.
    • Mingguan: 1 minggu per candle/bar.
    • Bulanan: 1 bulan per candle/bar.
    • Tahunan: 1 tahun per candle/bar. Pemilihan timeframe menentukan detail informasi dan panjang tren yang bisa diamati.
  3. Volume
    Volume menunjukkan jumlah transaksi atau saham yang diperdagangkan selama periode tertentu. Volume membantu mengonfirmasi kekuatan tren.

14.4 Konstruksi Tiap Jenis Chart

  • Line Chart
    Dibuat dengan menghubungkan harga penutupan setiap periode menjadi garis kontinu. Mudah dibaca, tetapi informasi terbatas.

  • Bar Chart
    Setiap periode direpresentasikan oleh sebuah batang vertikal, menunjukkan high, low, open, close (HLOC). Memberikan informasi lebih lengkap dibanding line chart.

  • Candlestick Chart
    Menggunakan bentuk lilin untuk menampilkan HLOC. Lilin hijau atau putih menunjukkan kenaikan harga, sedangkan lilin merah atau hitam menunjukkan penurunan harga. Candlestick memudahkan identifikasi pola harga dan psikologi pasar.

Pemahaman konstruksi chart sangat penting karena menjadi dasar bagi semua analisis teknikal, mulai dari identifikasi tren, pola harga, hingga pengambilan keputusan trading.