5 Obligasi
5.0.1 Obligasi
Obligasi adalah surat pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Dengan berinvestasi pada obligasi, berarti kita memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Umumnya, obligasi diterbitkan oleh perusahaan dan Negara dengan tingkat kupon yang lebih besar dibandingkan dengan bunga deposito. Selama obligasi belum jatuh tempo, kupon akan terus dibayarkan sesuai dengan perjanjian, dengan tempo bulanan, 3 bulanan (triwulanan), 6 bulanan (semesteran), atau 12 bulanan (tahunan). Meskipun begitu ada juga obligasi yang tidak membayarkan kupon. Obligasi tersebut dikenal sebagai zero coupon bond dan ditawarkan dengan harga diskon kepada investor.
5.0.2 Karakteristik Obligasi:
Kupon (Coupon) Kupon adalah imbal hasil yang dibayarkan kepada pemegang obligasi. Kupon dapat berupa pembayaran tetap atau fixed rate dan floating rate yang pembayarannya mengikuti suku bunga Bank Indonesia dengan batas bawah minimum yang telah ditetapkan.
Kupon umumnya dituliskan sebagai persentase dari nilai nominal obligasi. Kupon obligasi memiliki frekuensi pembayaran yang berbeda-beda. Pembayaran kupon dapat dilakukan secara bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan
Jatuh Tempo (Maturity) Jatuh Tempo adalah waktu yang diberikan untuk mengembalikan pokok pinjaman obligasi. Semakin panjang jatuh tempo semakin tinggi kupon yang diberikan. Hal ini sebagai kompensasi kepada pemegang obligasi atas risiko dan ketidakpastian yang dihadapi.
Nilai Nominal/Nilai Par (Face Value/Par Value) Nilai Nominal adalah besar pokok yang harus dikembalikan penerbit obligasi ke pemegang obligasi. Nilai nominal/nilai par ditetapkan kepada suatu nilai yang tetap. Sebagai contoh SBN Ritel memiliki nilai nominal Rp1.000.000 (satu juta rupiah) per lembar.
Peringkat mencerminkan probabilitas investor menerima kupon dan prinsipal pada waktu yang ditentukan dan kemungkinan gagal bayar. Semakin baik peringkat obligasi, semakin aman obligasi tersebut. Peringkat terbagi dua menjadi investment grade dan non-investment grade. Obligasi dengan investment grade memiliki arti kemungkinan gagal bayar yang rendah, sementara obligasi non-investment grade memiliki kemungkinan gagal bayar yang tinggi. Sebagai kompensasi, obligasi non-investment grade memiliki kupon yang tinggi dan sebaliknya.
Sinking Fund adalah provisi bahwa penerbit obligasi harus menyisihkan dana secara berkala untuk pembayaran prinsipal. Provisi ini digunakan untuk melindungi investor atas risiko gagal bayar prinsipal dari obligasi.
5.0.3 Tipe Obligasi
Beberapa tipe obligasi antara lain:
- Berdasarkan Penerbit
- Obligasi Korporasi
- Obligasi Pemerintah
- Berdasarkan Kupon
- Fixed Rate
- Floating Rate
- Zero Coupon
- Berdasarkan Peringkat
- Investment grade
- Non-Investment grade (High Yield Bond/Junk Bond)
- Berdasarkan Konvertibilitas
- Obligasi dengan Hak Konversi
- Obligasi Wajib Konversi
- Berdasarkan Jaminan
- Secured (Jaminan Umum dan Jaminan Khusus)
- Unsecured (Obligasi Subordinasi)
5.0.4 Keuntungan Investasi Obligasi
Beberapa keuntungan investasi obligasi antara lain:
Kupon: merupakan tingkat bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi hingga obligasi tersebut jatuh tempo; dan
Capital Gain: merupakan keuntungan yang diperoleh dari pengembalian prinsipal obligasi yang telah jatuh tempo.
5.0.5 Risiko investasi obligasi:
Beberapa risiko investasi obligasi antara lain:
Capital Loss: merupakan kerugian yang diperoleh dari selisih harga, harga beli lebih tinggi daripada harga jual;
Risiko Likuiditas: merupakan risiko yang dihadapi ketika suatu obligasi sulit diperjualbelikan;
Risiko Kebangkrutan: merupakan risiko yang dihadapi ketika suatu penerbit obligasi dinyatakan pailit oleh pengadilan.
Risiko Gagal Bayar: merupakan risiko yang dihadapi ketika penerbit Obligasi tidak dapat membayar kembali bunga atau pokok obligasi.